Kamis, November 06, 2008

Nasib komputermu tanpa firewall

dulu sekali, teman yang ahli komputer bilang, install firewall di komputer mu kalo konek ke internet. Abis itu pasang sih, cuma nggak lama di uninstall lagi, soalnya berat !

trus beberapa hari ini kok perasaan banyak gangguan internet nya ya, mulai dari putus2, sampe ke nge-hang.
akhir nya pasang lagi dah.



belum ada seminggu sudah panen ngkakak
jadi terbayang berarti selama ini ...

kesimpulannya teman-teman, pasang lah firewall mu !

ini beberapa yang bisa di download dan diinstall (gratis ?)
1. Comodo
2. PeerGuardian
3. Sunbelt
4. Sygate
5. Zone Alarm

aku pake yang terakhir, rada berat sih, tapi daripada daripada hihihi
ntar lah nunggu liburan panjang buat install ulang.
pake OS windows mah serasa cepet tua, belum setahun minta install ulang
nasiiib ...

Selasa, November 04, 2008

Carlsberg's Web TV

Dapet kerjaan dari bloggerwave suruh review web tv nya Carlsberg.
Katanya sih, kalo review nya sukses dapet lima dollar duit
Trus boleh review pake bahasa sendiri lagi, lumayan lah. (kalo dapet ngkakak)

Untuk info lebih lanjut klik disini :


Untuk liat-liat gambar nya klik disini :


Kalo mau ikutan daftar dapet duit dari review klik yang ini :



Komentar saya :
Web nya bagus (wajar lah :D), sayang pake flash.
kasian yang punya komputer butut atau koneksi internet yang gak bagus-bagus amat melet
mestinya ada 2 versi : html version and flash version, jadi bisa lebih menjangkau semua pengunjung senyum

trus yang paling keren salam sambutan di halaman depan itu :

ARE YOU LEGAL OF DRINKING AGE ?

hehehe minum

Selasa, Oktober 14, 2008

GUS JAKFAR

Cerita Pendek : A Mustofa Bisri
Kompas - 6/23/2002

Kata Kiai, Gus Jakfar itu lebih tua dari beliau sendiri," cerita Kang Solikin suatu hari kepada kawan-kawannya yang sedang membicarakan putera bungsu Kiai Saleh itu, "Saya sendiri tidak paham apa maksudnya."

"Tapi, Gus Jakfar memang luar biasa," kata Mas Bambang, pegawai Pemda yang sering mengikuti pengajian Subuh Kiai Saleh, "Matanya itu lho. Sekilas saja beliau melihat kening orang, kok langsung bisa melihat rahasianya yang tersembunyi. Kalian ingat, Sumini anaknya penjual rujak di terminal lama yang dijuluki perawan tua itu. Sebelum dilamar orang sabrang, kan ketemu Gus Jakfar. Waktu itu Gus Jakfar bilang, 'Sum, kulihat keningmu kok bersinar, sudah ada yang ngelamar ya?!'. Tak lama kemudian orang sabrang itu datang melamarnya."

"Kang Kandar kan juga begitu," timpal Mas Guru Slamet, "kalian kan mendengar sendiri ketika Gus Jakfar bilang kepada tukang kebun SD IV itu, 'Kang, saya lihat hidung ampeyan kok sudah bengkok, sudah capek menghirup nafas ya?!' Lho, ternyata besoknya Kang Kandar meninggal." "Ya. Waktu itu saya pikir Gus Jakfar hanya berkelakar," sahut Ustadz Kamil, "nggak tahunya beliau sedang membaca tanda pada diri Kang Kandar."

"Saya malah mengalami sendiri," kata Lik Salamun, pemborong yang dari tadi sudah kepingin ikut bicara, "waktu itu, tak ada hujan tak ada angin, Gus Jakfar bilang kepada saya, 'Wah saku sampeyan kok mondol-mondol, dapat proyek besar ya?!' Padahal saat itu saku saya justru sedang kempes. Dan percaya atau tidak, esok harinya, saya
memenangkan tender yang diselenggarakan pemda tingkat propinsi."

"Apa yang begitu itu yang disebut ilmu kasyaf?" tanya Pak Carik yang sejak tadi hanya asyik mendengarkan.

"Mungkin saja," jawab Ustadz Kamil, "makanya saya justru takut ketemu Gus Jakfar. Takut dibaca tanda-tanda buruk saya, lalu pikiran saya terganggu."

***

MAKA ketika kemudian sikap Gus Jakfar berubah, masyarakat pun geger; terutama para santri kalong, orang-orang kampung yang ikut mengaji tapi tidak tinggal di pesantren seperti Kang Solikin, yang selama ini merasa dekat dengan beliau. Mula-mula Gus Jakfar menghilang berminggu-minggu, kemudian ketika kembali tahu-tahu sikapnya berubah menjadi manusia biasa. Dia sama sekali berhenti dan tak mau lagi membaca tanda-tanda. Tak mau lagi memberikan isyarat-isyarat yang berbau ramalan. Ringkas kata dia benar-benar kehilangan keistimewaannya.

"Jangan-jangan ilmu beliau hilang pada saat beliau menghilang itu," komentar Mas Guru Slamet penuh penyesalan, "wah, sayang sekali! Apa gerangan yang terjadi pada beliau?"

"Kemana beliau pergi saat menghilang pun, kita tidak tahu," kata Lik Salamun, "kalau saja kita tahu kemana beliau, mungkin kita akan mengetahui apa yang terjadi pada beliau dan mengapa beliau kemudian berubah."

"Tapi bagaimana pun, ini ada hikmahnya," ujar Ustadz Kamil, "paling tidak kini, kita bisa setiap saat menemui Gus Jakfar tanpa merasa deg-degan dan was-was; bisa mengikuti pengajiannya dengan niat tulus mencari ilmu. Maka jika kita ingin mengetahui apa yang terjadi dengan gus kita ini, hingga sikapnya berubah atau ilmunya hilang, sebaiknya kita langsung saja menemui beliau."

Begitulah, sesuai usul Ustadz Kamil, pada malam Jumat sehabis wiridan salat Isya, dimana Gus Jakfar prei, tidak mengajar, rombongan santri kalong sengaja mendatangi rumahnya. Kali ini hampir semua anggota rombongan merasakan keakraban Gus Jakfar, jauh melebihi yang sudah-sudah. Mungkin karena kini tidak ada lagi sekat berupa keseganan, was-was, dan rasa takut.

Setelah ngobrol kesana-kemari akhirnya Ustadz Kamil berterus terang mengungkapkan maksud utama kedatangan rombongan, "Gus, di samping silaturahmi seperti biasa, malam ini kami datang juga dengan sedikit keperluan khusus. Singkatnya, kami penasaran dan sangat ingin tahu latar belakang perubahan sikap sampeyan."

"Perubahan apa?" tanya Gus Jakfar sambil tersenyum penuh arti, "Sikap yang mana? Kalian ini ada-ada saja. Saya kok merasa tidak berubah."

"Dulu sampeyan kan biasa dan suka membaca tanda-tanda orang," tukas Mas Guru Slamet, "kok sekarang tiba-tiba mak pet, sampeyan tak mau lagi membaca bahkan diminta pun tak mau."

"O, itu," kata Gus Jakfar seperti benar-benar baru tahu. Tapi dia tidak segera meneruskan bicaranya. Diam agak lama, baru setelah menyeruput kopi di depannya, dia melanjutkan: "Ceritanya panjang." Dia berhenti lagi, membuat kami tidak sabar, tapi kami diam saja.

"Kalian ingat, ketika saya lama menghilang?" akhirnya Gus Jakfar bertanya, membuat kami yakin dia benar-benar siap untuk bercerita, maka serempak kami mengangguk. "Suatu malam saya bermimpi ketemu ayah dan saya disuruh mencari seorang wali sepuh yang tinggal di sebuah desa kecil di lereng gunung yang jaraknya dari sini sekitar
200 km ke arah selatan. Nama Kiai Tawakkal. Kata ayah dalam mimpi itu, hanya kiai-kiai tertentu yang tahu tentang kiai yang usianya sudah lebih 100 tahun ini. Santri-santri yang belajar kepada beliau pun rata-rata sudah disebut kiai di daerah masing-masing."

"Terus terang, sejak bermimpi itu, saya tidak bisa menahan keinginan saya untuk berkenalan dan kalau bisa berguru kepada wali Tawakkal itu. Maka dengan diam-diam dan tanpa pamit siapa-siapa, saya pun pergi ke tempat yang ditunjukkan ayah dalam mimpi dengan niat bilbarakah dan menimba ilmu beliau. Ternyata ketika sampai disana,
hampir semua orang yang saya jumpai mengaku tidak mengenal nama Kiai Tawakkal. Baru setelah seharian melacak kesana-kemari, ada seorang tua yang memberi petunjuk. 'Cobalah nakmas ikuti jalan setapak disana itu,' katanya, 'Nanti nakmas akan berjumpa dengan sebuah sungai kecil, terus saja nakmas menyeberang. Begitu sampai seberang,
nakmas akan melihat gubuk-gubuk kecil dari bambu. Nah kemungkinan besar orang yang nakmas cari akan nakmas jumpai di sana. Di gubuk yang terletak di tengah-tengah itulah tinggal seorang tua seperti yang nakmas gambarkan. Orang sini memanggilnya Mbah Jogo. Barangkali itulah yang nakmas sebut Kiai siapa tadi?' 'Kiai Tawakkal.' 'Ya,
kiai Tawakal. Saya yakin itulah orangnya, Mbah Jogo.'



Saya pun mengikuti petunjuk orang tua itu, menyeberang sungai dan menemukan
sekelompok rumah gubuk dari bambu. Dan betul, di gubuk bambu yang terletak di tengah-tengah, saya menemukan Kiai Tawakkal alias Mbah Jogo sedang dikelilingi santri-santrinya yang rata-rata sudah tua. Saya diterima dengan penuh keramahan, seolah-olah saya sudah merupakan bagian dari mereka. Dan kalian tahu? Ternyata penampilan Kiai Tawakkal sama sekali tidak mencerminkan sebagai orang tua.
Tubuhnya tegap dan wajahnya berseri-seri. Kedua matanya indah memancarkan kearifan. Bicaranya jelas dan teratur. Hampir semua kalimat yang meluncur dari mulut beliau bermuatan kata-kata hikmah."

Tiba-tiba Gus Jakfar berhenti, menarik nafas panjang, baru kemudian melanjutkan, "Hanya ada satu hal yang membuat saya terkejut dan terganggu. Saya melihat di kening beliau yang lapang, ada tanda yang jelas sekali, seolah-olah saya membaca tulisan dengan huruf yang cukup besar berbunyi 'Ahli neraka'. Astaghfirullah! Belum pernah
selama ini saya melihat tanda yang begitu gamblang. Saya ingin tidak mempercayai apa yang saya lihat. Pasti saya keliru. Masak seorang yang dikenal wali, berilmu tinggi, dan disegani banyak kiai yang lain, disurat sebagai ahli neraka. Tak mungkin. Saya mencoba meyakin-yakinkan diri saya bahwa itu hanyalah ilusi, tapi tak bisa. Tanda itu terus melekat di kening beliau. Bahkan belakangan saya melihat tanda itu semakin jelas ketika beliau habis berwudhu. Gila."

"Akhirnya niat saya untuk menimba ilmu kepada beliau, meskipun secara lisan memang saya sampaikan demikian, dalam hati sudah berubah menjadi keinginan untuk menyelidiki dan memecahkan keganjilan ini. Beberapa hari saya amati perilaku Kiai Tawakkal, saya tidak melihat sama sekali hal-hal yang mencurigakan. Kegiatan
rutinnya sehari-hari tidak begitu berbeda dengan kebanyakan kiai yang lain: mengimami salat jamaah; melakukan salat-salat sunnat seperti dhuha, tahajjud, witir, dan sebagainya, mengajar kitab-kitab (umumnya kitab-kitab besar); mujahadah; dzikir malam; menemui tamu; dan semisalnya. Kalau pun beliau keluar biasanya untuk memenuhi undangan hajatan atau-dan ini sangat jarang sekali- mengisi pengajian umum. Memang ada kalanya beliau keluar pada malam-malam tertentu; tapi menurut santri-santri yang lama, itu pun merupakan kegiatan rutin yang sudah dijalani Kiai Tawakkal sejak muda. Semacam lelana brata kata mereka."

"Baru setelah beberapa minggu tinggal di 'pesantren bambu', saya mendapat kesempatan atau tepatnya keberanian untuk mengikuti Kiai Tawakkal keluar. Saya pikir inilah kesempatan untuk mendapatkan jawaban atas tanda tanya yang selama ini mengganggu saya."

"Begitulah, pada suatu malam purnama, saya melihat kiai keluar dengan berpakaian rapi. Melihat waktunya yang sudah larut, tidak mungkin beliau pergi untuk mendatangi undangan hajatan atau lainnya. Dengan hati-hati, saya pun membuntutinya dari belakang; tidak terlalu dekat, tapi juga tidak terlalu jauh. Dari jalan setapak hingga ke jalan desa, kiai terus berjalan dengan langkah yang tetap tegap. Akan kemana beliau gerangan? Apa ini yang disebut semacam lelana brata? Jalanan semakin sepi; saya pun semakin berhati-hati mengikutinya, khawatir tiba-tiba kiai menoleh ke belakang."

"Setelah melewati kuburan dan kebun sengon, beliau berbelok. Ketika kemudian saya ikut belok, saya kaget, ternyata sosoknya tak kelihatan lagi. Yang terlihat justru sebuah warung yang penuh pengunjung. Terdengar gelak tawa ramai sekali. Dengan bengong, saya mendekati warung terpencil dengan penerangn petromak itu. Dua orang wanita-yang satu masih muda dan yang satunya lagi agak lebih tua-dengan dandanan yang menor, sibuk melayani pelanggan sambil menebar tawa genit kesana-kemari. Tidak mungkin kiai mampir ke warung ini, pikir saya; ke warung biasa saja tidak pantas, apalagi warung yang suasananya saja mengesankan kemesuman ini. 'Mas Jakfar!' tiba-tiba saya dikagetkan oleh suara yang tidak asing di telinga saya, memanggil-manggil nama saya. Masya Allah, saya hampir-hampir tidak mempercayai pendengaran dan penglihatan saya. Memang betul, mata saya melihat Kiai Tawakkal melambaikan tangan dari dalam warung. Ah. Dengan kikuk dan pikiran tak karuwan, saya pun terpaksa masuk dan menghampiri kiai saya yang duduk santai di pojok. Warung penuh dengan asap rokok. Kedua wanita menor menyambut saya dengan senyum penuh arti. Kiai Tawakkal menyuruh orang di sampingnya untuk bergeser, 'Kasi kawan saya ini tempat sedikit!'. Lalu, kepada orang-orang yang ada di warung, kiai memperkenalkan saya. Katanya: 'Ini kawan saya, dia baru datang dari daerah yang cukup jauh. Cari
pengalaman katanya.' Mereka yang duduknya dekat, serta merta mengulurkan tangan, menjabat tangan saya dengan ramah; sementara yang jauh, melambaikan tangan."

"Saya masih belum sepenuhnya menguasai diri, masih seperti dalam mimpi, ketika tiba-tiba saya dengar kiai menawari, 'Minum kopi ya?' Saya mengangguk asal mengangguk. 'Kopi satu lagi, yu!' kata kiai kemudian kepada wanita warung sambil mendorong piring jajan ke dekat saya. 'Silakan! Ini namanya rondo royal, tape goreng kebanggaan warung ini!' Lagi-lagi saya hanya menganggukkan kepala asal mengangguk."

"Kiai Tawakkal kemudian asyik kembali dengan 'kawan-kawan'nya dan membiarkan saya bengong sendiri. Saya masih tak habis pikir, bagaimana mungkin Kiai Tawakkal yang terkenal waliyullah dan dihormati para kiai lain, bisa berada di sini. Akrab dengan orang-
orang beginian; bercanda dengan wanita warung. Ah, inikah yang disebut lelana brata? Ataukah ini merupakan dunia lain beliau yang sengaja disembunyikan dari umatnya? Tiba-tiba saya seperti mendapat jawaban dari tanda tanya yang selama ini mengganggu saya dan karenanya saya bersusah payah mengikutinya malam ini. O, pantas di
keningnya kulihat tanda itu. Tiba-tiba sikap pandangan saya terhadap beliau berubah. 'Mas, sudah larut malam," tiba-tiba suara Kiai Tawakkal membuyarkan lamunan saya, 'kita pulang, yuk!' Dan tanpa menunggu jawaban saya, kiai membayari minuman dan makanan kami, berdiri, melambai kepada semua, kemudian keluar. Seperti kerbau
dicocok hidung, saya pun mengikutinya. Ternyata setelah melewati kebun sengon, Kiai Tawakkal tidak menyusuri jalan-jalan yang tadi kami lalui, 'Biar cepat, kita mengambil jalan pintas saja!' katanya."

"Kami melewati pematang, lalu menerobos hutan, dan akhirnya sampai di sebuah sungai. Dan, sekali lagi saya menyaksikan kejadian yang menggoncangkan. Kiai Tawakkal berjalan di atas permukaan air sungai, seolah-olah di atas jalan biasa saja. Sampai di seberang, beliau menoleh ke arah saya yang masih berdiri mematung. Beliau
melambai, 'Ayo!' teriaknya. Untung saya bisa berenang; saya pun kemudian berenang menyeberangi sungai yang cukup lebar. Sampai di seberang, ternyata Kiai Tawakkal sudah duduk-duduk di bawah pohon randu alas, menunggu. 'Kita istirahat sebentar,' katanya tanpa menengok saya yang sibuk berpakaian, 'kita masih punya waktu, insya
Allah sebelum subuh kita sudah sampai pondok.' Setelah saya ikut duduk di sampingnya, tiba-tiba dengan suara berwibawa, kiai berkata mengejutkan, 'Bagaimana? Kau sudah menemukan apa yang kau cari? Apakah kau sudah menemukan pembenar dari tanda yang kau baca di kening saya? Mengapa kau seperti masih terkejut? Apakah kau yang mahir melihat tanda-tanda, menjadi ragu terhadap kemahiranmu sendiri?' Dingin air sungai rasanya semakin menusuk mendengar rentetan pertanyaan-pertanyaan beliau yang menelanjangi itu. Saya tidak bisa berkata apa-apa. Beliau yang kemudian terus berbicara. 'Anak muda, kau tidak perlu mencemaskan saya hanya karena kau melihat tanda 'Ahli neraka' di kening saya. Kau pun tidak perlu bersusah-payah mencari bukti yang menunjukkan bahwa aku memang pantas masuk neraka. Karena pertama, apa yang kau lihat belum tentu merupakan hasil dari pandangan kalbumu yang bening. Kedua, kau kan tahu, sebagaimana neraka dan sorga, aku adalah milik Allah. Maka
terserah kehendak-Nya, apakah Ia mau memasukkan diriku ke sorga atau ke neraka. Untuk memasukkan hambaNya ke sorga atau neraka, sebenarnyalah Ia tidak memerlukan alasan. Sebagai kiai, apakah kau berani menjamin amalmu pasti mengantarkanmu ke sorga kelak? Atau kau berani mengatakan bahwa orang-orang di warung tadi yang kau pandang sebelah mata itu, pasti masuk neraka? Kita berbuat baik karena kita ingin dipandang baik oleh-Nya, kita ingin berdekat-dekat denganNya, tapi kita tidak berhak menuntut balasan kebaikan kita. Mengapa? Karena kebaikan kita pun berasal dari-Nya. Bukankah begitu?' Aku hanya bisa menunduk. Sementara Kiai Tawakkal terus berbicara sambil menepuk-nepuk punggung saya, 'Kau harus lebih berhati-hati bila mendapat cobaan Allah berupa anugerah. Cobaan yang berupa anugerah
tidak kalah gawatnya dibanding cobaan yang berupa penderitaan. Seperti mereka yang di warung tadi, kebanyakan mereka orang susah. Orang susah sulit kau bayangkan bersikap takabbur, ujub, atau sikap-sikap lain yang cenderung membesarkan diri sendiri. Berbeda dengan mereka yang mempunyai kemampuan dan kelebihan, godaan untuk takabbur dan sebagainya itu datang setiap saat. Apalagi bila kemampuan dan kelebihan itu diakui oleh banyak pihak.' Malam itu saya benar-benar merasa mendapatkan pemahaman dan pandangan baru dari apa yang selama ini sudah saya ketahui. 'Ayo, kita pulang!' tiba-tiba kiai bangkit, 'Sebentar lagi subuh. Setelah sembahyang subuh nanti, kau boleh pulang.' Saya tidak merasa diusir; nyatanya memang saya sudah
mendapat banyak dari kiai luar biasa ini."

"Ketika saya ikut bangkit, saya celingukan. Kiai Tawakkal sudah tak tampak lagi. Dengan bingung saya terus berjalan. Kudengar azan subuh berkumandang dari sebuah surau, tapi bukan surau bambu. Seperti orang linglung, saya datangi surau itu dengan harapan bisa ketemu dan berjamaah salat subuh dengan Kiai Tawakkal. Tapi, jangankan Kiai Tawakkal, orang yang mirip beliau pun tak ada. Tak seorang pun dari mereka yang berada di surau itu yang saya kenal. Baru setelah sembahyang, seseorang menghampiri saya, 'Apakah sampeyan Jakfar?' tanyanya. Ketika saya mengiyakan, orang itu pun menyerahkan sebuah bungkusan yang ternyata berisi barang-barang milik saya sendiri. 'Ini titipan Mbah Jogo, katanya milik sampeyan.' 'Beliau dimana?' tanya saya buru-buru. 'Mana saya tahu?' jawabnya, 'Mbah Jogo datang dan pergi semaunya. Tak ada seorang pun yang tahu dari mana beliau datang dan kemana beliau pergi.' Begitulah ceritanya.
Dan Kiai Tawakkal alias Mbah Jogo yang telah berhasil merubah sikap saya itu tetap merupakan misteri."

Gus Jakfar sudah mengakhiri ceritanya, tapi kami yang dari tadi mendengarkan, masih diam tercenung, sampai Gus Jakfar kembali menawarkan suguhannya. ***

Rembang, Mei 2002

Rabu, September 24, 2008

Belum Ada Judul - Iwan Fals

Pernah kita sama sama susah
Terperangkap didingin malam

Terjerumus dalam lubang jalanan

Digilas kaki sang waktu yang sombong
Terjerat mimpi yang indah lelap

Pernah kita sama-sama rasakan
Panasnya mentari hanguskan hati
Sampai saat kita nyaris tak percaya
Bahwa roda nasib memang berputar
Sahabat masing ingatkah kau

Reff :
Sementara hari terus berganti
Engkau pergi dengan dendam membara di hati

Cukup lama aku jalan sendiri
Tanpa teman yang sanggup mengerti
Hingga saat kita jumpa hari ini
Tajamnya matamu tikam jiwaku
Kau tampar bangkitkan aku sobat


Untuk sahabat yang sedang bergumul dengan baris-baris kata yang tidak terbaca...

Kamis, September 18, 2008

Tips Berhenti Merokok

Ini salah satunya :



atau kunjungi langsung ke websitenya http://www.stopmerokok.com/

Saya sendiri berhenti merokok karena sudah merasakan kalau tiap pagi bangun jantung saya sakit. Setelah mulai berhenti, alhamdulillah sudah berkurang banyak sakitnya.

Sudah saat nya berhenti merokok, sudah tua, hampir mati sigh

(Perokok berat akan berkata : jantung saya belum sakit kalo pas bangun pagi tuh, jadi gpp toh)

ngkakak

Rabu, September 17, 2008

Windows Skin : Black Desktop

Hehehe bosen sama pemandangan yang itu-itu aja, desktop nya sekarang saya ganti jadi seperti ini


Lebih enak kalo background nya gelap, jadi nggak pusing kalo duduk lama di depan lapie.
Trus Windows Media Player nya juga ada skinnya, media player classic nggak ada skin nya sih
bosan !

Ada yang berminat ? bisa klik disini :
1. Skin windows media player http://rs53.rapidshare.com/files/35608187/WM-SKINS.rar
2. Skin windows black http://www.istartedsomething.com/uploads/royale_noir.rar

Rabu, September 10, 2008

Build Your Own Web Hosting with Modem Sanex 1

Requirement :
1. Unlimited internet connection
2. Static IP address
3. Webserver on your local computer

Ok, this is step by step configuration.
I use Sanex modem with Speedy internet connection

1. Login to your modem




















2. Choose Advance - Firewall - IP/Port Filtering




















3. Add rule like this. After you fill the box, the result will be same as 002.jpg





















4. Next step choose Advance - Firewall - Virtual Server - Services




















5. This is the result from step 4




















6. That's it, now reboot your modem, active your webserver directory, and your hosting is ready to access.

How to active the webserver directory will be explain later.

Have it try senyum

Credit for Taukhid for this experiment love cium

Selasa, September 09, 2008

Beruntai Kata Untuk Istri Tercinta

Jauh dari orang-orang yang kita sayangi membuat kita terkadang lupa diri.
Beberapa orang mencoba melampiaskannya kepada orang lain, sebagian yang lain mencoba menyibukkan diri untuk melupakan, dan yang lainnya mencoba untuk menipu diri dengan membuat bayangan semu.

Tidak mudah untuk tetap setia. Benar-benar SETIA.
Selayang pandang melihat suatu hal yang indah, serasa enggan mata ini untuk tidak tergoda menatapnya.

Dan jika sudah benar-benar "mencoba" setia pun, ternyata masih ada ujian kesetian berikutnya.
Kecemburuan yang menggoda dari orang yang kita sayangi sesekali menyeruak menghangatkan hati hingga kadang memanaskan hati.

Namun tanpa itu semua cinta hanyalah selembar kertas putih kosong tanpa sebuah goresan apapun. Hening ditengah masa menunggu pena tertulis diatasnya.

*Untuk istriku, sungguh aku disini menunggu, dan selalu mencintaimu

Senin, September 08, 2008

Banjir Kanal Timur Semarang

This picture taken from "Jembatan Banjir Kanal Timur" Semarang in July 2008.

I feel so awful everytime I pass the bridge.
Look at the delta. I believe when heavy rain is come then Semarang back to 1990 sedih


I hope the local government has a plan to recover that river ketukmeje

Jumat, Agustus 01, 2008

Senin, Juli 21, 2008

Senin, Juli 07, 2008

not FINISHED yet !!!

Alhamhamdulillah ... minumrindu

After six day, I "finished" the game. I read all clue and source to resolve the level of the game.
Google, Yogyafree, and the forum.

But this is far from over yet, the real game is waiting for me in *****.
Please... wish me luck sembah doa sembah

Note : The game is not really 100% finished, it's just a beginning.
The real game for the player is to hack the website it self setan.

Kamis, Juli 03, 2008

Hacking Game

I never interest of hacking game before because alot of them use an English as a language.
Finally I found an Indonesian hacking game

I have a plan to make a review or say it a clue to resolve the game after I finish all the level.

That's why I left this blog for a moment to play the game.

I joined at July 2nd 2008, and after July 4th, only one level left to play.
It's a Cryptography level 4.
It's hard to finish because the master of the game did not exactly create the level as a RC4 cryptography (I found about it in forum). garupale

I still confuse how to create php program to resolve that level (I only know php language program penat)

Suggestions and help are welcome minum

Rabu, Juni 25, 2008

AWSurveys is a Scam ?

Read this.

So it's better to think twice if you put already awsurverys banner on your website or blog.

I decided to remove that banner from my blogspot.

Minggu, Juni 15, 2008

Tutorial Auto Backup Database on Linux Server

Yesterday I and my wife went to RSUD Karanganyar to install and create auto backup database on Linux server.
I use Mandriva 2008 as an OS because it's easy to install.

After success installation, I created script to crontab every hour.
Here is my script, of course it's not my own script.

Ok, coffee and smoking mode on


Once again, this is not my own script, I modified from here.


1. Type this command in shell :


bash$ echo your_host:5432:your_user:your_db:your_pass > ~/.pgpass
bash$ chmod 600 ~/.pgpass


2. Create backup.sh in directory /backup and name it as backup.sh
:

#!/bin/sh
/usr/bin/pg_dump -D -U qwe simrs --no-owner > /backup/simrs.sql
cd /
cd /backup
tar --overwrite --remove-files -czf /backup/simrs-`date '+%Y-%m-%d'`.tar.gz -R *.sql
chmod ugo+r -R *
cp -f *.* /var/www/html/backup
cp -f *.* /mnt/win_d/backup


3. Edit /etc/crontab and add bold line in crontab file :


SHELL=/bin/bash

PATH=/sbin:/bin:/usr/sbin:/usr/bin
MAILTO=root
HOME=/
# run-parts
01 * * * * root nice -n 19 run-parts --report /etc/cron.hourly
01 * * * * root /backup/backup.sh #<-- add this line
02 4 * * * root nice -n 19 run-parts --report /etc/cron.daily
22 4 * * 0 root nice -n 19 run-parts --report /etc/cron.weekly
42 4 1 * * root nice -n 19 run-parts --report /etc/cron.monthly


4. run crontab as root

root@server:~# crontab -u root /etc/crontab


5. check one hour later, or just type :

root@server:~# crontab


After I check /backup directory there is new file simrs-data.tar.gz
I check again at /var/www/html/backup directory, there is also new file simrs-date.tar.gz
I double check again at /mnt/win_d/backup directory, well... it's succeeded

Thanks to open source community :)

Rabu, Juni 11, 2008

Should I Give Up on Google Adsense ?

My friend said to me that Google AdSense supports Indonesian language, but after read his email, I found this link.

Now I know why another friend of mine warn me when I used Indonesian language as content of this blog.

Talking about Google Adsense, I -almost- lost my hope to earn some buck from it.
It's -almost- impossible to make my reader click on Google Adsense banner, as I don't do it while I surf to another blog.

So if you have a good experience how to earn money from Google Adsense, please share it with me senyum

Thank you...

===================================================================

Google AdSense supports publishers in several different languages. Applications for participation in the program can be for sites with content primarily in:

Arabic Hungarian
Bulgarian Italian
Chinese (simplified) Japanese
Chinese (traditional) Korean
Croatian Norwegian
Czech Polish
Danish Portuguese
Dutch Romanian
English Russian
Finnish Serbian
French Slovak
German Spanish
Greek Swedish
Hebrew Turkish

In addition, AdSense for search is available in Indonesian, Thai, and Vietnamese. These languages are not supported for AdSense for content pages.

You can select your site's primary language during the application process. If you're approved, AdSense will serve relevant ads to your pages in the appropriate language, even if your site contains multiple supported languages.

Please also be aware that placing the AdSense code on pages with content primarily in an unsupported language is not permitted by the AdSense program policies.



Jumat, Juni 06, 2008

New Blogspot : HotBookmark

I decided to create one more blog to collect my bookmark, instead using create-export-import bookmark from Mozilla Firefox bookmark facility.

So if my operating system crash or have a BSoD, my bookmark still safe in that blog

I also create that blog to share my bookmark for you :)

Finally this is that blog ... http://hotbookmark.blogspot.com

Start to collecting ...

Senin, Juni 02, 2008

Tutorial Create Alexa Widget

- Kangkam -

How can we know how many people visit our website or blog ?
How many people links to our website or blog ?

Yes, that question crossed in my mind when I was thinking about Google AdSense.
So I googling around to find any widget that can count how many people who visit my blog.

With keyword "site rating" I found Alexa in top of my search.
And here we go the tutorial to put Alexa on blogspot.

Ok, let's start ...



Choose option Widgets








Choose what your desire type will show to your blog / website.

Fill the input form as requested




Choose what is your desire to show up to your blog
There is 3 options :
1. Traffic Graph Stat
2. Site Stats
3. Traffic Rank

I choose the last one, because it's simple and fit on my blog space.






After you klik build widget you have another three options script that you can copy paste to your blog.
















If you have classic template for your blog, you should now how to add that script to your template :D

- Kangkam -

Minggu, Juni 01, 2008

Tutorial Optimize Blogspot for Google Adsense

- Kangkam -

This tutorial is very very very important to optimize blogspot

Tutorial blogspot : Read More

Tutorial blogspot : Meta Search

Tutorial blogspot : Add Yahoo Smilies

Tutorial blogspot : Create DTree Menu

Thank you for kang rohman minumcium,
I just don't know how to link back to his website

- Kangkam -

Tutorial Howto Install Squid on Windows

- Kangkam -

Squid is opensource software that use by many server for :
1. control an internet access
2. share bandwidth
3. faster loading process for a website that have open before
4. etc... :D

You can download a squid for windows version here or here

Now this is the step by step configuration :

download squid-2.6.STABLE18-bin-DELAYP.zip

extract to C:

enter C:\squid\etc folder

open squid.conf.default and save as to squid.conf

open mime.conf.default and save as to mime.conf

open cachemgr.conf.default and save as to chachemgr.conf

open squid.conf with notepad or wordpad

press ctrl + F buttons (to search a word)

find our_networks word
#acl our_networks src 192.168.1.0/24 192.168.2.0/24
#http_access allow our_networks
delete # / uncomment them, so it will be like this :
acl our_networks src 192.168.1.0/24 192.168.2.0/24
http_access allow our_networks
press ctrl + F button again

find visible_hostname word
# TAG: visible_hostname
# If you want to present a special hostname in error messages, etc,
# define this. Otherwise, the return value of gethostname()
# will be used. If you have multiple caches in a cluster and
# get errors about IP-forwarding you must set them to have individual
# names with this setting.
#
#Default:
# none <-- change="change" font="font" style="font-style: italic; font-weight: bold;">#none
with ... i.e. localhost
# TAG: visible_hostname
# If you want to present a special hostname in error messages, etc,
# define this. Otherwise, the return value of gethostname()
# will be used. If you have multiple caches in a cluster and
# get errors about IP-forwarding you must set them to have individual
# names with this setting.
#
#Default:
visible_hostname localhost
press ctrl + F button again

find dns_nameservers word
# TAG: dns_nameservers
# Use this if you want to specify a list of DNS name servers
# (IP addresses) to use instead of those given in your
# /etc/resolv.conf file.
# On Windows platforms, if no value is specified here or in
# the /etc/resolv.conf file, the list of DNS name servers are
# taken from the Windows registry, both static and dynamic DHCP
# configurations are supported.
#
# Example: dns_nameservers 10.0.0.1 192.172.0.4
#
#Default:
# none
change #none with your dns server (i.e. : 202.134.0.155 or 202.134.2.5 or 208.67.222)
# TAG: dns_nameservers
# Use this if you want to specify a list of DNS name servers
# (IP addresses) to use instead of those given in your
# /etc/resolv.conf file.
# On Windows platforms, if no value is specified here or in
# the /etc/resolv.conf file, the list of DNS name servers are
# taken from the Windows registry, both static and dynamic DHCP
# configurations are supported.
#
# Example: dns_nameservers 10.0.0.1 192.172.0.4
#
#Default:
dns_nameserver 208.67.222.222
save and close squid.conf document



enter c:\squid\sbin directory
type C:\squid>sbin\squid.exe –i

then type C:\squid>sbin\squid.exe –z

open start menu - setting - control panel - administrative tools - services

find service squid

click start



open browser (i.e. mozilla)

choose from menu bar : tools - option - network - setting

choose manual proxy and enter your computer ipaddress with default squid port (3128)
press ok and ... browsing :)

have it try ...

- Kangkam -